Kehancuran massal yang terjadi sekitar 66 juta tahun yang lalu di planet bumi ternyata tidak benar-benar membuat punah dinosaurus. Sebuah film animasi hasil produksi Museum Sejarah Nasional Amerika tentang transformasi dinousaurus menunjukkan keberlanjutan kehidupan dinosaurus hingga saat ini.
Mulai dari hewan raksasa yang hanya hidup di darat hingga memiliki kemampuan untuk menjelajah angkasa, karena memiliki sayap. Dalam kurun waktu 15 juta tahun “dinousaurus terbang” ini berkembang menjadi berbagai macam jenis burung yang sekarang kita kenal.
Ya betul. Burung adalah turunan langsung dari Dinousaurus!
Fakta saintifik ini sesungguhnya dapat membuat alam pikiran kita berkelana dan mungkin bertanya-tanya, apa gerangan kelak yang mungkin terjadi dengan burung-burung ini? Apakah mereka mungkin kembali menjadi monster ganas sebagaimana stereotype yang sering digambarkan dalam film?
Atau mereka akan menjadi lebih beradab dan kembali menjadi mahluk penguasa bumi yang mungkin lebih keren karena punya sayap?
Bagaimana gerangan arah evolusi manusia modern? Apakah kita masih tetap akan relevan dan terus mampu memproduksi informasi atau ilmu pengetahuan dan berkolaborasi – karena kedua kemampuan itulah yang menjadikan penguasa bumi? Atau kita malah saling menghancurkan – karena sejarah menunjukkan bahwa kita sanggup menjadi sedemikian bodoh?
Sejarah menunjukkan bahwa manusia tidak hebat dari sononya. Keunggulan sebuah spesies akan ditentukan dari sejauh mana ia bisa beradaptasi dengan perubahan, meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi tantangan kehidupan yang baru serta kemampuannya mengatasi masalah-masalah yang muncul secara tak terduga…
Dalam kehidupan sehari-hari, juga dalam organisasi.