Pandemi COVID-19 telah mengakselerasi berbagai penelitian saintifik untuk menemukan metode deteksi, pencegahan dan penyembuhan yang paling efektif.
Untuk penyembuhan, metode konvensional yang mengandalkan respon sistem kekebalan tubuh terhadap bagian dari virus ataupun virus yang sudah dimatikan dan disuntikkan ke tubuh manusia masih diandalkan saat ini.
Namun, metode baru yang terinspirasi temuan dua peraih Nobel Kimia 2020, Jennifer Doudna dan Emmanuelle Charpentier – yaitu CRISPR-Cas9, enzim yang ditemukan dalam bakteri untuk memerangi virus – tampaknya dapat menjadi solusi jangka panjang yang menjanjikan.