Upaya terakhir Cicero mempertahankan Republik Roma ia sampaikan dalam rangkaian 14 pidatonya di depan Senat antara tahun 44 hingga 43 SM, yang dikenal sebagai “Philippics” (ia menganalogikan pidatonya seperti yang disampaikan Demosthenes, negarawan Yunani kuno kepada Raja Philip II dari Macedonia).
Dengan segala upaya ia mencegah Mark Anthony, musuhnya sekaligus pendukung Julius Caesar yang sebelumnya terbunuh untuk berkuasa. Namun, ia sepertinya sudah menyadari akhir upayanya dan kemudian berpesan:
“Saya hanya menginginkan dua hal ini: Pertama, bahwa kematianku akan mengembalikan kebebasan rakyat Roma – para dewa tak bisa memberikan hadiah yang lebih besar daripada itu – dan; Kedua, bahwa setiap orang akan memperoleh penghargaan yang pantas baginya sebagaimana pengabdiannya untuk negeri ini.”