Michael E. Porter dan Strategi Memenangkan Persaingan (bagi Perusahaan dan Negara)

Dalam dunia strategi manajemen, hanya segelintir orang yang layak disebut sebagai “Guru”. Yang pertama, adalah “Management Guru”, Peter F Drucker. Yang kedua, adalah “Strategy Guru”, Michael E. Porter.

Drucker adalah orang yang berjasa memberikan pondasi bagi “intelektualisasi bisnis” yang berkembang sejak 1960-an. Sedangkan Porter memberikan pisau analisis sekaligus instrumen yang “powerful” bagi perusahaan untuk menjadi lebih kompetitif.

Tulisan ini membahas dua karya terpenting Porter, “The Five Competitive Forces That Shape Strategy” (1979) dan “The Competitive Advantage of Nations” (1990) – yang merupakan dasar pengembangan strategi dalam konteks perusahaan dan negara.

The Art of War: Membedah dan Mengadopsi 15 Elemen Strategi Sun Tzu

Banyak pihak menyebut The Art of War sebagai salah satu buku terpenting dalam hal strategi. Meskipun, sesungguhnya, tidaklah mudah menyarikan dan menyimpulkan karya klasik ini.

Sebabnya, buku yang terdiri dari 13 bab ini memang tidak ditulis dalam struktur dan sistematika yang mudah dipahami masyarakat modern.

Tulisan ini, adalah upaya membedah elemen-elemen strategi dalam The Art of War. Sehingga memudahkan pembaca untuk menerapkannya dalam konteks yang berbeda-beda. Berstrategi dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Membangun Kekuatan dan Mengelola “Kekuasaan” Menurut Game Theory?

Mengapa kita perlu belajar membangun kekuatan dan mengelola kekuasaan?

Merupakan fakta bahwa hasrat manusia untuk berkuasa – dan mengalahkan yang lain – masih akan terus terjadi, maka suka atau tidak, kita semua akan dengan mudah terseret dalam pusaran atau lebih tepatnya “pertarungan” kekuatan.

Pemahaman mendasar tentang permainan kekuasaaan penting kita miliki, agar tidak menjadi obyek atau terinjak-injak para gajah yang sedang bertarung.

Era Perang Tercanggih, Yaitu Perang Persepsi, Sudah Terjadi Saat Ini!

Selama ratusan tahun hingga abad XVIII perang seringkali dilakukan dengan tujuan untuk menghabisi lawan (annihilation).

Namun “Perang Tujuh Tahun” (1756-1763) yang legendaris menjadi salah satu pembuka mata bahwa perang tidak harus dilakukan dengan cara yang demikian.

Saat ini, era perang baru sudah terjadi. Mesin-mesin perang canggih menjadi sangat menakutkan dan efektif ketika berhadapan dengan musuh yang jelas posisi titik koordinatnya.

Tapi menghadapi musuh yang bergerak cepat di antara masyarakat sipil dan menyebarkan ide melalui internet ke ruang-ruang percakapan pribadi, alat-alat perang itu tak bisa berbuat apa-apa.

Inilah perang persepsi.

Perang untuk menguasai alam pikir sekelompok manusia yang dijadikan target untuk ditaklukkan.